Matahari nampaknya sangat bersahabat hari ini, dia menampakkan senyumnya. Menemani setiap insan yang ingin mencari kebahagiannya masing - masing. Begitupun dengan Fify, hari ini adalah hari penentuan untuk dirinya, kemana kakinya akan melangkah untuk membawanya menimba ilmu di jenjang selanjutnya.
Beberapa pekan yang lalu ayahnya dengan begitu semangat membawa secarik brosur sekolah tersebut, menawarkan kepada Fify untuk masuk di Sekolah Menengah Atas tersebut, sekolah tersebut adalah sekolah favorit, banyak lulusan SMP yang ingin masuk di sekolah tersebut, sayangnya sekolah tersebut adalah sekolah kejuruan yang lulusannya akan dipersiapkan untuk masuk kedunia kerja.
" Bagaimana Fy? Mau sekolah disitu? " Tanya Mamanya saat Fify, mama, dan ayahnya sedang duduk diruang tamu membicarakan masa depan Fify.
" Fify memang mau cepat kerja setelah sekolah, tapi cita - cita Fify ingin jadi seorang guru, kalau Fify sekolah di situ, nanti Fify susah masuk Universitas untuk mempersiapkan jadi Guru " jawab Fify sedikit ragu.
Akhirnya, setelah berdiskusi, Fify memutuskan untuk ikut ujian seleksinya, toh belum tentu dia lulus, karena begitu banyak saingan yang ingin sekolah di sekolah yang lulusannya hampir dipastikan akan cepat mendapat pekerjaan tersebut.
Sempat sedikit ragu akhirnya, ia memutuskan untuk belajar sungguh - sungguh dalam menghadapi ujian seleksi tersebut, alasannya karena ia ingin menunjukkan bahwa seorang anak satpam juga bisa masuk di sekolah favorit tersebut, bahwa dia anak yang pintar, walau dalam hatinya masih ada sedikit keraguan untuk mengambil keputusan tersebut.